Selasa, 16 Mei 2017 15:56

Rubella / Campak Jerman

Written by
Rate this item
(0 votes)

rubeola_rubela_roseola_infantum.png

Kompetensi  :  2
Sistem Terkait :  Integumen
Fisiologi Terkait :  
Anatomi Terkait :  Kulit
Keyword :  

rubeola_rubela_roseola_infantum.png

Kompetensi  :  2
Sistem Terkait :  Integumen
Fisiologi Terkait :  
Anatomi Terkait :  Kulit
Keyword :  

Definisi

Rubella adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Rubella, juga dikenal sebagai campak Jerman, menyebabkan ruam merah dan suhu badan tinggi. Bagi kebanyakan orang, rubella merupakan penyakit ringan, tetapi bagi wanita hamil, rubella dapat memberikan konsekuensi serius.

Epidemiologi :

Etiologi

Etiologi : Virus Rubella

Domain = Viruses
| Group = Group IV ((+) ssRNA)
Family = Togaviridae
Genus = Rubivirus
Species = Rubella Virus

  • Virus rubella memiliki 3 protein struktural utama yaitu 2 glycoprotein envelope, E1 dan E2 dan 1 protein nukleokapsid. 
  • Secara morfologi, virus rubella berbentuk bulat (sferis) dengan diameter 60-70 mm dan memiliki inti (core) nukleoprotein padat, dikelilingi oleh dua lapis lipid yang mengandung glycoprotein E1 dan E2.
  • Virus rubela menular melalui dahak, cairan tubuh seperti keringat
  • Virus rubela tidak memiliki perantara dalam penularannya, tetapi penularan dapat terjadi melalui udara
  • Virus rubela akan berkembang biak dalam sel-sel yang melapisi bagian belakang tenggorok dan hidung
  • Virus ini juga dapat menyebar melalui aliran darah atau sistem getah bening ke bagian tubuh lain

 

Patogenesis

//Gambar Patogenesis//

Patogenesis :

  • Virus rubella ditransmisikan melalui pernapasan dan mengalami replikasi dinasofaring dan di daerah kelenjar getah bening. 
  • Viremia terjadi antara hari ke-5 sampai hari ke-7. 
  • Masa inkubasi virus rubella berkisar antara 14– 21 hari. 
  • Masa penularan 1 minggu sebelum dan empat hari setelah permulaan ruam 
  • Pada episode ini, Virus rubella sangat menular 
  • Selama kehamilan, virus ini menjadi penyebab langsung kematian janin dan bahkan yang paling penting malformasi kongenital berat.
  • Dianjurkan untuk melakukan vaksinasi, terutama pada wanita berusia subur.

Patofisiologi

//Gambar Patofisiologi//

Rubella Syndrome :

  • Lesi mata, termasuk katarak, glaukoma
  • Penyakit jantung, termasuk duktus arteriosus paten, defek septum.
  • Tuli sensorineural
  • Defek susunan saraf pusat  microcephaly
  • Hambatan pertumbuhan janin
  • Hepatosplenomegali dan ikterus
  • Perubahan tulang

Catatan : Bayi yang lahir dengan rubela kongenital menyebarkan virus sehingga merupakan ancaman bagi bayi lain, serta orang dewasa rentan yang berkontak dengan bayi tersebut.

Diagnosis

Anamnesis
  • Konfirmasi infeksi rubela : sulit dilakukan.
  • Gambaran klinisnya mirip dengan penyakit lain, dan sekitar seperempat dari infeksi rubela bersifat subklinis walaupun terjadi viremia yang telah menginfeksi mudigah atau janin.
Pemeriksaan Fisik
  • Viremia mendahului gejala klinis sekitar 1 minggu
  • Orang nonimun yang mengalami viremia rubela akan memperlihatkan titer puncak antibodi 1 sampai 2 minggu setelah munculnya ruam.
  • Seiring dengan meningkatnya usia kehamilan, infeksi pada janin semakin kecil menyebabkan malformasi kongenital.
  • Cacat rubela dijumpai pada semua bayi yang memperlihatkan tanda infeksi intrauterus sebelum minggu ke-11, tetapi hanya 35% dari mereka yang terinfeksi pada usia 13 sampai 16 minggu
  • Limfadenopati +
  • Subfebris
  • Forchheimer spots rubella
Differential Diagnosis
  1.  
Pemeriksaan Penunjang
Pendekatan Diagnosis  

//Gambar Algoritma//

Tatalaksana

Prinsip

 

Non-Farmakoterapi  
Farmakoterapi

 

Tatalaksana Lain

 

Respon Terapi  

 //Gambar Guideline//

Prognosis

Prognosis

  • Quo Ad vitam : 
  • Quo Ad functionam : 
  • Quo Ad sanationam : 
Read 2697 times Last modified on Minggu, 27 Jun 2021 16:37

Latest from Mimin

More in this category: « Fistula Genetalis Trichomoniasis »

Leave a comment

Make sure you enter all the required information, indicated by an asterisk (*). HTML code is not allowed.

Popular Kompetensi 2

  • Anemia Aplastik / Aplastic Anemia
     //Gambar Penyakit// Kompetensi  :  2 Sistem Terkait :  Hematologi, Imunologi Fisiologi Terkait :   Anatomi Terkait :   Keyword :…
    Written on Kamis, 23 Maret 2017 21:26 Read 2115 times
  • Anemia Megaloblastik
      Anemia Megaloblastik anemia dengan morfologi makrositik dengan ditandai megaloblast pada sumsum tulang   Defisiensi B12 Anemia pernisiosa (khas) Vegetarian (khas) Gastrektomi (khas)…
    Written on Kamis, 23 Maret 2017 21:28 Read 1909 times
  • Hemoglobinopati
      Hemoglobinopati adalah gangguan yang mempengaruhi struktur, fungsi, atau produksi hemoglobin. Keadaan ini biasanya diturunkan , Beratnya penyakit bervariasi ada yang…
    Written on Kamis, 23 Maret 2017 21:30 Read 662 times
  • Polisitemia
    Written on Kamis, 23 Maret 2017 21:31 Read 710 times
  • Gangguan Pembekuan Darah (Trombositopenia, Hemofilia, Von Willebrand's Disease)
    Gangguan pembekuan darah adalah keadaan patologik yang berkaitan dengan kelainan faal hemostasis digolongkan menjadi 3 : Diatesis Hemoragik faktor vaskular Diatesis…
    Written on Kamis, 23 Maret 2017 22:16 Read 33885 times

Unpopular Kompetensi 2

Most Recent Kompetensi 2

Konsol Debug Joomla!

Sesi

Informasi Profil

Penggunaan Memori

Queri Database